Pengembangan Coral Nursery Center sebagai langkah pemulihan terumbu karang di pulau karampuang

Mamuju, 23 Juli 2025. Pelaksana Tim PKM Dana Hibah DPPMTH 2025 KEMDIKTISAINTEK dari Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP), Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) : Ketua Tim (Arwin, S.Pi., M.Si), Anggota (Israwahyudi, S.Pi., M.Si), Anggota (Subianto, S.Pd., M.Pd) dan Mahasiswa Program Studi MSDP FPK UNIMAJU (Muh. Gufran, Irmanto dan Riska Aulia D) Bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Ujung Bulo Desa Pulau Karampuang.

Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Pengembangan Coral Nursery Center Berbasis Masyarakat dalam Meningkatkan Potensi Wisata Selam di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju”. Kegiatan ini memasuki tahap ke-2 pada proses pelaksanaannya yaitu proses pembuatan pusat pemeliharaan terumbu karang (Coral Nursery Center) bersama dengan POKDARWIS Ujung Bulo.

Pembuatan pusat pemeliharaan terumbu karang dilakukan dengan metode transplantasi karang menggunakan sistem transek atau tali bentangan. Metode transplantasi terumbu karang model transek atau tali bentangan adalah teknik merehabilitasi terumbu karang yang rusak dengan cara menanam fragmen karang pada tali atau transek yang membentang di dasar laut.

Metode ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekosistem terumbu karang yang rusak akibat berbagai faktor seperti penangkapan ikan yang merusak dan perubahan iklim. Pada kegiatan ini, kami bersama masyarakat melakukan transplantasi karang sebagai bentuk edukasi dan pembelajaran tentang rehabilitasi terumbu karang, serta memberikan pemahaman tentang pengelolaan wisata bahari berkelanjutan sebagai bentuk peningkatan kapasitas SDM dalam mengelola wisata bahari selam untuk peningkatan ekonomi masyarakat di Pulau Karampuang.

Pada kegiatan ini, kami juga berdiskusi dengan masyarakat tentang manajemen kelembagaan POKDARWIS baik dibidang SDM maupun peningkatan sarana dan prasarana wisata selam di Pulau Karampuang.

Diskusi tersebut memunculkan beberapa saran atau masukan dari masyarakat yaitu a) Peningkatan SDM pengelola wisata selam dengan memberikan pelatihan dan pengambilan lisensi selam sebagai dasar dalam mendampingi wisatawan untuk mengeksplore wisata alam bawah laut yang berbasis konservasi.

Tentunya dukungan pemerintah sangat penting dalam pengembangan wisata selam sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, sehingga kami akan mengusulkan kepada pemerintah untuk setiap OPD diwajibkan untuk melakukan “Adopsi Karang” sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan wisata bahari dan rehabilitasi ekosistem terumbu karang. b) Peningkatan sarana dan prasarana juga perlu dilakukan untuk menyediakan kenyamanan dalam berwisata serta menjadi daya tarik tersendiri dalam pilihan wisatawan. Selain itu, kedepannya diharapkan adanya pengembangan jejaring dan kerja sama yang perlu dilakukan untuk mendukung peningkatan program baik dari segi pendanaan maupun kerja sama program.

Selanjutnya, diharapkan kegiatan ini memiliki keberlanjutan dengan berbagai model pengembangan yang telah disusun dan disiapkan. Peran masyarakat dalam pengembangan wisata bahari selam di Pulau Karampuang adalah unsur penting dalam melaksanakan manajemen pengelolaan dan pengembangan wisata bahari berbasis masyarakat, serta pengelolaan sumber daya perairan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Peran pemerintah hadir sebagai lembaga yang memiliki payung hukum untuk melindungi dan mendukung kegiatan ini, sehingga masyarakat dapat mendapatkan peningkatan baik dari segi sosial, budaya dan ekonomi. Serta peran akademisi atau pihak kampus dan stakeholder terkait, dalam memberikan pemahaman dalam peningkatan kapasitas dan membantu masyarakat dalam menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

(Penulis: Israwahyudi, S.Pi., M.Si.)

You might like

About the Author: kabar sulbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *