TNI Jadi Guru, Para Murid Tak Mau Istirahat: Kisah Inspiratif Satgas TMMD ke-125 Kodim 1418/Mamuju di SDN Saloadak

Mamuju Tengah — Di sebuah ruang kelas sederhana di SDN Saloadak, Kecamatan Tobadak, terdengar tawa riang dan mata berbinar dari 24 anak yang duduk rapi mendengarkan cerita. Bukan guru biasa yang berdiri di depan mereka, tetapi seorang prajurit TNI berpakaian loreng: Serda Basri, anggota Satgas TMMD ke-125 Kodim 1418/Mamuju. Sabtu (2/8/2025).

Di tengah tugas fisik membangun infrastruktur desa, Serda Basri menyempatkan waktu untuk sesuatu yang tak kalah penting—membangun jiwa dan pikiran anak-anak bangsa. Ia tidak hanya mengajarkan pelajaran, tetapi menanamkan semangat cinta tanah air melalui dongeng dan cerita inspiratif yang membangkitkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.

“Saya memilih metode mendongeng karena mereka masih anak-anak. Lewat cerita, mereka lebih mudah memahami makna kebangsaan, nilai Pancasila, dan pentingnya saling menghargai,” ujar Serda Basri dengan mata yang teduh, penuh kasih pada murid-muridnya.

Di tangan Serda Basri, pelajaran seperti bahasa Indonesia, agama, dan Pancasila disampaikan bukan dalam bentuk hafalan, melainkan dalam alur cerita yang menggugah rasa ingin tahu dan imajinasi mereka. Lagu-lagu kebangsaan pun dinyanyikan bersama, diselingi permainan edukatif yang membuat anak-anak betah belajar meski jam pelajaran telah usai.

Bahkan, saking antusiasnya para murid, ketika bel istirahat berbunyi pun mereka menolak beranjak dari tempat duduknya. Mereka tak ingin kehilangan satu detik pun belajar dari “guru istimewa” mereka—seorang TNI yang datang membawa ilmu dan inspirasi.

“Anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka menyimak dengan serius, bertanya, bahkan ikut menirukan cerita. Ini bukan hanya pelajaran, tapi juga pengalaman berharga bagi mereka,” tuturnya.

Komandan Satgas TMMD Ke-125, Kolonel Inf Andik Siswanto, S.I.P., M.I.Pol., mengungkapkan bahwa kehadiran TMMD tidak hanya sebatas pembangunan fisik seperti peningkatan jalan sepanjang 4.000 meter, tetapi juga menyentuh sisi paling mendasar dari kehidupan masyarakat, yakni pendidikan.

“Kami percaya, membangun jalan berarti membuka akses. Tapi membangun pendidikan, berarti membuka masa depan. Anak-anak ini adalah harapan kita semua,” ucap Kolonel Andik.

Sementara itu, Hj Nirwana spd, guru di SDN Saloadak, mengaku terharu dengan apa yang dilakukan Satgas TMMD.

“Metode yang dibawa Serda Basri memberi warna baru. Anak-anak kami seperti menemukan semangat belajar yang berbeda. Kami sangat berterima kasih,” katanya.

Di balik seragam loreng dan wajah serius seorang prajurit, tersimpan kelembutan dan kepedulian mendalam pada generasi penerus bangsa. Apa yang dilakukan Serda Basri bukan hanya sebuah pelajaran, itu adalah bukti bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa bisa dimulai dari sebuah cerita, dan dari hati yang tulus untuk mengabdi.

You might like

About the Author: kabar sulbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *