
Mamuju – Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga menghadiri Brainstorming Ekosistem kewirausahaan sehat melalui gerakan penciptaan 1000 wirausaha Muda Sulawesi Barat melalui Virtual di Ruang Rapat Wakil Gubernur Lt. 2 Kantor Gubernur Sulawesi Bara, Senin, 07 Juli 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Universitas Sulawesi Barat, turut hadir Plh. Sekprov Sulbar, Herdin Ismail.
Wakil Gubernur Salim S Mengga, yang merupakan pasangan Gubernur Sulbar Suhardi Duka ini, mengapresiasi dengan adanya gerakan dari kampus di wilayah melalui universitas Sulawesi Barat bersama UNDP untuk melihat apa dan bagaimana provinsi Sulbar ke depan.
Berdasarkan undang-undang 26 tahun 2004 tentang pembentukan provinsi Sulawesi Barat,terlahir sebagai provinsi ke 33 di Indonesia.
Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur (SDK-JSM) terpilih mengusung visi Sulbar Maju dan Sejahtera, untuk mencapai visi tersebut diatas akan melakukan misi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Serta membangun sumbernya manusia yang unggul dan berkarakter.
Membangun infrastruktur, konektivitas, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta mewujudkan pelayanan dasar yang berkualitas.
Dalam kesempatan ini, Wagub Salim S Mengga mendorong tanaman hutan areng, yang tersebar luas dikawasan perbukitan Sulawesi Barat.
Selama ini hanya dikenal untuk diproduksi gula merah, namun potensinya jauh lebih besar. Mulai dari gula semut organik, nira aren siap minum, serat ijuk sebagai bahan ramah lingkungan, bahkan biotanol yang dapat dikembangkan menjadi energi terbarukan.
Menurutnya, ini bisa menjadi komoditas unggulan berbasis UMKM yang mendukung ekonomi surkukar dan ramah lingkungan, serta sejalan dengan tren global menuju energi hijau.
Selain itu kata Wagub Salim S Mengga, salah satu potensi lokal yang luar biasa yaitu kakao bisa menjadi sumber produk cokelat olahan seperti permen cokelat, bubuk minuman, hingga sabun berbasis kakao yang digemari pasar domestik maupun ekspor.
Ia juga berharap, kopi lokal yang ada di Mamasa dapat di olah oleh UMKM menjadi kopi kemasan siap seduh yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata kreatif. tutup Salim S Mengga. (Rls)