
MAMUJU, — Pihak Kepolisian Resor Kota Mamuju, Sulawesi Barat, tengah menangani kasus dugaan intimidasi yang dialami oleh seorang wanita berinisial DS.
Wanita yang diketahui bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di kediaman Wakil Bupati Mamuju, Yuki Permana, ini diketahui hamil dan merasa mendapat intimidasi dari pihak keluarga sang wakil bupati.
Keluarga DS melaporkan bahwa DS merasa diintimidasi setelah kehamilannya diketahui.
Menurut pengakuan keluarga DS yang minta identitasnya dirahasiakan mengatakan bahwa intimidasi tersebut datang dari keluarga Wakil Bupati Yuki Permana. Karna merasa tertekan, DS kemudian mencari perlindungan dan melaporkan kejadian ini ke pihak keluarga.
Menanggapi laporan tersebut, Polsek Kota Mamuju mengambil langkah cepat dengan memediasi kedua belah pihak.
Mediasi ini bertujuan untuk mencari jalan keluar terbaik secara kekeluargaan dan mencegah konflik berlarut-larut. Namun, detail hasil mediasi tersebut belum diungkapkan secara resmi oleh pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan masyarakat Mamuju. Banyak yang menuntut agar kasus ini ditangani secara transparan dan adil, mengingat status salah satu pihak yang terlibat adalah pejabat publik.
Pihak kepolisian juga masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait substansi kasus, dengan alasan masih dalam proses penanganan.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai perlindungan terhadap pekerja rumah tangga dan dugaan penyalahgunaan kekuasaan.
Pihak kepolisian diharapkan dapat bertindak profesional dan independen dalam menyelesaikan kasus ini, untuk memastikan keadilan bagi semua pihak.
Sementara Wakil Bupati Mamuju Yuki Permana sekaligus pemilik rumah yang dikonfirmasi media
mengatakan, awal mulanya anak ini mual-mual dan dua bulan sudah tidak haid.
“Jangan ki dulu minum obat disitu lah
anak saya kaget dan tidak diberikan obat jangan sampai minum obat ada keganjalan anak saya bilang mauki di tespek”, Kata yuki permana kepada wartawan, Sabtu (20/9).
Ini anak langsung tersinggung dan tiba-tiba tinggal kan rumah tidak bilang.
“Tapi dia tidak langsung kerumahnya katanya kerumah keluarga nya”, ungkapnya.
Itu pagi kami langsung cari karena itu tanggung jawab saya cari sampai kepulauan ternyata ini anak sudah aman, Tutup Yuki Permana. (*)