Kisruh Kejurnas Catur Sulbar: Uang Hadiah Viral di TikTok, Ketua Panitia Angkat Bicara

MAMUJU – Penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Ke-50 di Sulawesi Barat (Sulbar) menyisakan polemik tajam.

​Sebuah video dari peserta Kejurnas asal Banten viral di TikTok, menuding adanya oknum panitia yang telah mencoreng nama Sulbar. Peserta tersebut mengklaim bahwa oknum itu telah “membawa lari” uang hadiah yang seharusnya menjadi hak para juara.

​Menanggapi kekisruhan ini, Ketua Panitia Kejurnas Percasi Ke-50, Juhaeni, akhirnya angkat bicara. Juhaeni secara mengejutkan membuat pengakuan bahwa dirinya tidak memiliki kendali atas urusan keuangan acara.

​”Saya juga harus mengklarifikasi bahwa saya ini sekedar ketua panitia,” tegas Juhaeni.

​Ia mengungkapkan bahwa seluruh administrasi keuangan, baik pemasukan dana maupun pengeluaran, dipegang penuh oleh istri dari Ketua Pengprov Percasi Sulbar, Muhammad Jayadi.
​”Soal pembayaran dan pemasukan itu yang kendalikan istri Pak Jayadi,” ujarnya.

​Hotel Belum Dibayar, Piagam Wasit Tertahan

​Juhaeni membenarkan bahwa dampak dari pengelolaan keuangan terpusat itu kini menimbulkan masalah serius. Ia mengonfirmasi kabar bahwa istri Jayadi saat ini masih berada di Hotel Matos Mamuju, yang merupakan lokasi utama pelaksanaan Kejurnas.

​”Benar, (beliau masih di hotel) karena pembayaran administrasi untuk tempat pelaksanaan di Hotel Matos Mamuju belum diselesaikan,” ungkapnya.

​Masalah lain juga menimpa peserta pelatihan wasit. Juhaeni membenarkan keluhan para peserta yang tidak mendapatkan piagam dari PB Percasi. Menurutnya, hal ini terjadi karena PB Percasi menganggap peserta belum melakukan pembayaran, padahal para peserta mengaku telah menyetor uang pelatihan langsung kepada istri Ketua Percasi Sulbar.

​Dana Ratusan Juta Masuk

​Juhaeni menegaskan bahwa panitia sebenarnya telah menerima bantuan dana dalam jumlah signifikan untuk menyukseskan acara tersebut.

​Ia merinci bahwa pemasukan yang sudah diterima panitia antara lain berasal dari Koni Sulbar sebanyak Rp500 juta dan bantuan dari PB Percasi sebanyak Rp300 juta.

​”Itu belum termasuk bantuan sponsor dari pihak perbankan dan pihak swasta yang ada di Sulbar,” pungkas Juhaeni.

​Kini, nasib pembayaran hotel, uang hadiah para juara, dan piagam peserta pelatihan wasit bergantung pada penyelesaian administrasi keuangan yang dipegang oleh istri Ketua Pengprov Percasi Sulbar.

administrasi keuangan yang dipegang oleh istri Ketua Pengprov Percasi Sulbar.

Sementara Menanggapi tudingan itu, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulawesi Barat, H. Jayadi, menyampaikan klarifikasi.

Jayadi membantah tudingan pengusiran dari hotel.

Ia juga menyayangkan adanya miskomunikasi.

Kata Jayadi, pihak hotel seharusnya membangun komunikasi lebih baik dengan panitia.

“Kalau ada isu mengatakan ada pengusiran oleh pihak hotel, saya kira ini perlu diperbaiki manajemen hotel. Karena kami telah membangun komunikasi, harusnya dikomunikasikan ke kita,” ujar Jayadi, saat ditemui di salah satu Cafe di Mamuju, Kamis (13/11/2025).

You might like

About the Author: kabar sulbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *