
Majene – Di tengah proses perbaikan sebuah masjid sederhana di Dusun Onang Labuang, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, tampak sosok berseragam TNI sibuk memanggul ember semen dan menyusun bambu penyangga. Ia bukan sedang mengawasi tetapi juga ikut bekerja, ikut berkeringat. Sosok itu adalah Serka Dahlan, Babinsa Koramil 1401-03/Sendana, Kodim 1401/Majene. Minggu (29/6/2025).
Kegiatan gotong royong itu menjadi potret sederhana namun bermakna dari peran nyata TNI di tengah masyarakat. Tanpa jarak, tanpa perintah, semua bergerak bersama dengan semangat yang sama, membenahi rumah ibadah. Bagi masyarakat Onang Labuang, masjid bukan hanya tempat beribadah, tapi juga tempat bermusyawarah, belajar, dan saling menguatkan.
“Banyak yang berpikir tugas Babinsa hanya mengawasi. Tapi di lapangan, kami datang untuk membantu, ikut kerja, dan jadi bagian dari masyarakat. Itulah makna kami hadir di tengah rakyat,” ujar Serka Dahlan, merendah di sela waktu istirahat.
Kehadiran Babinsa dalam kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata implementasi TNI dalam 8 Wajib TNI, khususnya membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
Menurut H. Saharuddin, tokoh masyarakat setempat, kehadiran TNI, khususnya Babinsa, memberikan energi moral dan semangat baru bagi warga. “Warga lebih ringan bergerak kalau TNI ikut membantu. Kami merasa ditemani, bukan hanya dilindungi,” katanya.
Gotong royong ini bukan hanya soal memperbaiki dinding dan atap masjid, melainkan memperkuat ikatan batin antara prajurit dan rakyat. Di antara tumpukan batu bata dan debu semen, tumbuh kepercayaan bahwa negara hadir, bukan lewat jarak dan formalitas, tapi lewat tangan yang bekerja dan hati yang peduli.