Mamuju – Masih hangat dalam perbincangan public terkait agenda kunker presiden jokowi dodo di Sulawesi Barat, kedatangan presiden RI itu menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. ada yang menganggap bahwa Jokowi jangan hanya datang kunker seremoni namun menuntaskan dan menyerap aspirasi masyarakat sulbar, kemudian ada juga yang beranggapan bahwa hadirnya jokowi dodo membuahkan hasil dengan jalan yang ditambal-tambal.
Terkait agenda kunker jokowi dodo tersebut, Aliansi Rakyat Menggugat (ALARM) melalui jubirnya Andika Putra mengatakan, agenda kunker tersebut adalan kegiatan rutin tahunan yang dilakukam oleh Presiden untuk melihat sejauh mana progres pembangunan infrastruktur yang memakai uang rakyat tersebut diantaranya gedung perkantoran pemprov sulbar dan gedung Smk Negeri 1 Rangas.
” Namun kami menilai itu bukanlah hal yang sifatnya urgen , justru yang lebih urgen dari kunker tersebut ialah penyerapan aspirasi dari aliansi mahasiswa sulbar dengan metode dialog langsung. Sehingga kami dengan tegas mendesak pemprov sulbar agar segera memfasilitasi mahasiswa sulbar untuk segera berkomunikasi dengan protokoler dan paspampres untuk shering informasi dengan bapak presiden, ” Kata Andika, Senin, 22/04/24.
Ia berharap, agar pemprov Sulbar agar tidak tutup mata terkait gerakan dibangun oleh mahasiswa, mesti ada wing-wing solusi yang kemudian dihadirkan, dan solusinya ialah mendorong agar segera protokoler membuka waktu sesi dialog antar mahasiswa dan presiden.
” Jika pemprov sulbar tidak mampu ya apa gunanya sebagai pelayan rakyat, selama beberapa bulan terakhir kan mengedepankan berdialog nah ini sudah momentum yang tepat untuk membuka dialog trisula yakni mahasiswa,pemprov sulbar dan presiden ri berdialiog untuk tukar wawasan terkait issue nasional dan lokal sulawesi barat, ” Tambahnya.
” Sekali lagi dengan tegas bahwa segera buka ruang diskusi dengan aliansi mahasiswa sulbar bersama dengan bapak presiden RI,” Tegasnya.