Varian Baru Covid-19 “Stratus’ Terdeteksi di Indonesia, Dinas Kesehatan Sulbar Imbau Masyarakat Waspada

Mamuju – Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi keberadaan varian baru COVID-19 dengan nama ‘Stratus’ atau XFG di Indonesia. Varian ini terdeteksi melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap lonjakan kasus yang terjadi secara lokal sejak awal Juli 2025.

Berdasarkan data resmi minggu ke-30 (periode 20–26 Juli 2025), dari total 186 pemeriksaan yang dilakukan, terdapat 13 kasus positif dengan positivity rate sebesar 6,99%. Varian XFG sendiri telah menjadi varian dominan di Indonesia, menggantikan varian sebelumnya. Pada bulan Mei, XFG menyumbang 75% dari kasus, dan meningkat menjadi 100% pada Juni. Varian lain yang sempat terdeteksi adalah XEN dengan proporsi 25% pada bulan Mei.

Meskipun XFG termasuk dalam kategori varian dengan risiko rendah dan belum ada bukti peningkatan keparahan atau angka kematian, Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, dalam keterangannya Kamis 31 Juli 2025, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus varian XFG di wilayah Sulawesi Barat. Namun demikian, pihaknya menghimbau seluruh fasilitas kesehatan dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini.

“Kami mendorong penguatan surveilans, serta pemantauan kasus penyakit saluran pernapasan seperti ISPA, pneumonia, dan influenza like illness (ILI) di seluruh kabupaten/kota,” ujar dr. Nursyamsi.

Ia juga menyebut bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka–Salim S Mengga, telah menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam memastikan layanan kesehatan yang tanggap dan adaptif di tengah situasi ini.

Dinas Kesehatan Sulbar mengeluarkan beberapa imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang namun waspada:
1. Menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Memperkuat imunitas tubuh dengan pola makan bergizi, cukup istirahat, dan olahraga teratur.
3. Menggunakan masker apabila mengalami gejala flu atau batuk.

Bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang mengalami gejala, diharapkan segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat

Langkah-langkah ini diambil sebagai bentuk pencegahan dini untuk mencegah penyebaran penyakit menular di tengah masyarakat.

“Kita tidak boleh panik, tetapi juga tidak boleh lengah,” pungkas Nursyamsi.

You might like

About the Author: kabar sulbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *