Mamuju Tengah – Respons cepat kembali ditunjukkan oleh aparat TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah. Babinsa Koramil 1418-04/Budong-Budong, Sertu Gusti Pakan, bersama tim BPBD Kabupaten Mamuju Tengah, dengan sigap melakukan proses evakuasi korban kapal tenggelam di Pelabuhan Babana, Kecamatan Budong-Budong. Kamis (30/10/2025).
Kegiatan evakuasi ini merupakan tindak lanjut atas laporan kecelakaan laut yang menimpa Kapal KLM FADIL.12, yang dilaporkan tenggelam di Perairan Muara Samarinda sekitar lima hari lalu. Kapal tersebut diketahui mengangkut delapan orang kru.
Setelah pencarian intensif, lima kru kapal berhasil ditemukan selamat oleh Kapal TB. ANSANUS dalam kondisi terombang-ambing di perairan Selat Makassar. Kapal penolong tersebut kemudian mengubah haluan dan menuju Pelabuhan Babana untuk menyerahkan para korban yang berhasil diselamatkan kepada otoritas setempat.
Informasi kedatangan kapal penolong ini diterima oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Kabupaten Mamuju Tengah melalui laporan Ibu Harfawiah, yang menyebutkan bahwa Kapal TB. ANSANUS dijadwalkan merapat pada Kamis malam, 30 Oktober 2025.
Sesampainya di lokasi, Babinsa Sertu Gusti Pakan langsung berkoordinasi dengan tim BPBD dan petugas pelabuhan untuk memastikan penanganan medis awal, pendataan, serta penyediaan logistik bagi para korban selamat. Sementara itu, tiga kru lainnya masih dinyatakan hilang dan upaya pencarian terus dilakukan secara terpadu.
Dalam keterangannya, Dandim 1418/Mamuju, Letkol Arm Andang Ardianto, S.A.P., memberikan apresiasi atas sinergi cepat antarinstansi. “Kami sangat mengapresiasi kesigapan Babinsa Sertu Gusti Pakan dan seluruh pihak yang terlibat, terutama BPBD dan Kapal TB. ANSANUS. Ini bukti nyata bahwa TNI selalu hadir membantu masyarakat dalam situasi darurat. Kami akan terus mendukung koordinasi dengan Basarnas, TNI AL, Polairud, dan otoritas pelabuhan untuk memastikan korban tertangani dengan baik serta pencarian tiga kru yang hilang dapat dimaksimalkan,” tegas Dandim.
Pihak BPBD Kabupaten Mamuju Tengah menegaskan akan terus memantau perkembangan kondisi para korban, serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan keselamatan seluruh awak kapal. Kejadian ini menjadi pengingat penting akan bahaya pelayaran di musim cuaca ekstrem dan pentingnya penerapan standar keselamatan laut.
Sinergi cepat antara TNI, BPBD, dan unsur maritim lainnya menunjukkan komitmen nyata aparat dan pemerintah daerah dalam menjaga keselamatan warga serta memperkuat respon tanggap darurat di wilayah pesisir Mamuju Tengah.


