Mamuju – Komitmen untuk menciptakan generasi penerus yang terampil dan berdaya saing terus diwujudkan oleh Tokoh Pembina Yayan Menakarra. Andi Baso Darul Aksan,secara rutin melaksanakan evaluasi mendalam kepada para anggota dan pengelola Dapur SPPG Bambu, sebuah program yang berfokus pada Dapur SPPG Bambu.
Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di Ruang Dapur SPPG Bambu ini merupakan bagian integral dari strategi pembinaan yang diusung oleh Yayan Menakarra untuk memastikan program kaderisasi berjalan efektif dan relevan.
Ketua Yayasan Menakarra menjelaskan bahwa evaluasi bukan sekadar mencari kekurangan, melainkan proses esensial untuk mengukur dampak program dan menyesuaikan kurikulum pembinaan agar sesuai dengan tantangan masa depan.
”Kami tidak hanya fokus pada kuantitas anggota, tetapi pada kualitas karakter dan keterampilan yang mereka miliki. Evaluasi rutin ini menjadi termometer bagi ‘Dapur SPPG Bambu’ untuk melihat di mana letak kekuatan dan aspek apa yang harus ditingkatkan, baik dari segi program, manajemen, maupun soft skill para kader,” tutur Ketua Yayan Menakarra, Minggu 03/11/25.

Fokus Utama Evaluasi:
Penguatan Manajemen Program: Meninjau efektivitas alur kerja dan penggunaan sumber daya Dapur SPPG Bambu.
Peningkatan Kompetensi Kader: Mengukur capaian individual anggota dalam menguasai keterampilan yang diajarkan.
Umpan Balik Partisipatif: Mendorong anggota Dapur SPPG Bambu untuk aktif memberikan masukan terhadap materi dan metode pembinaan.
sementara itu, Kepala SPPG Bambu Agnes Beatrice, menyatakan bahwa sesi evaluasi yang dipimpin oleh Yayan Menakarra sangat berharga.
”Melalui evaluasi dari Pak Yayan, kami jadi tahu betul di mana kami harus berbenah. Beliau tidak hanya memberi kritik, tetapi juga solusi konkret dan arahan yang jelas. Ini membuat kami lebih termotivasi untuk menjadi generasi yang tangguh,” ungkapnya.
Dengan adanya evaluasi rutin ini, diharapkan ‘Dapur SPPG Bambu’ di bawah bimbingan Yayasan Menakarra membangun Generasi dapat terus mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga integritas dan semangat kepemimpinan yang tinggi, menjadi aset yang berharga.


